Kamis, 24 April 2014

Tongseng Anjing di Yogyakarta



Masyarakat Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang beragam, seiring keragaman budaya dan agama. Meskipun sebagian besar masyarakat Indonesia beragama Islam, namun tradisi kuliner non muslim tetap berkembang. Hal ini tercermin dengan adanya beberapa sajian kuliner yang diharamkan oleh umat Islam, diantaranya adalah masakah berbahan daging Anjing (B1) dan Babi (B2).
Sajian berbahan daging anjing (B1) banyak dijual di berbagai tempat, mulai wilayah perkotaan dan pedesaan. Beberapa istilah yang digunakan untuk masakan berbahan daging anjing adalah: 
  • Tongseng anjing  
  • Tongseng jamu  
  • Rica-rica Waung (RW)  
  • Tongeng wedus balap
Beberapa warung makan yang menyediakan masakan tongseng anjing di yogyakarta tidak selalu berada di jalan utama, beberapa diantaranya berada ditempat yang terpencil. Agar anda peminat tongseng anjing di Yogyakarta  dapat menikmati masakan ini, kami sampaikan daftarnya:
  • Tongseng jamu depan STM 1 (SMKN 2 Yogyakarta), Jl. AM Sangaji
  • Tongseng jamu depan Eks Bioskop Mataram (timur jalan)
  • Tongseng jamu Jl. Diponegoro (utara jalan)
  • Tongseng jamu depan terminal bus Jatiningsih
  • Tongseng jamu selatan Gereja Nanggulan
  • Tongseng jamu jl. Godean (warung sentir)
  • Tongseng jamu Kutu, utara selokan mataram 
  • Tongseng jamu Kronggahan, terminal jombor ke barat, setelah jalan menikung
  • Tongseng jamu Seturan (Depan Gereja Babarsari)
  • Tongseng jamu Sendangsono (dalam kompleks)
  • Tongseng jamu Ganjuran, sebelah barat Gereja
  • Tongseng jamu Kanutan, dekat SMK Muhamadiyah Pandak Bantul
  • Rumah makan Manado Bunaken, samping Kantor Pos Babarsari
  • Rumah makan Bang Ucok, Belakang Terminal Condongcatur
  • Rumah makan Manado Jetis (Barat Jembatan)
Jika anda termasuk pecinta tongseng anjing (sengsu), selamat berwisata kuliner.






5 komentar: